TUGAS
KELOMPOK
KELOMPOK : 4
NAMA :
· Mayangsari
· Danika
Pebianti
· Cinta
Tiara Wati
· Dewi
Yulistiani
· Aditya
Nur Ramdani
· M Arif
Rachman
· M
Febrianto
KELAS :
VIII-I
Tugas
Pai
“Sejarah
Pertumbuhan Ilmu pengetahuan Islam “
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah,dengan rasa syukur kepada Allah swt yang dengan limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Selawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad saw. Karena dengan jasa beliau kita menjadi
manusia yang berbudi luhur dan berilmu pengetahuan.
Dan alhamdulilah
juga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
DAFTAR
ISI
A.
SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN ISLAM SAMPAI
MASA ABBASIYAH
1.
MASA NABI MUHAMMAD SAW DAN PARA SAHABATNYA
2. MASA
TABIIN DAN TABIIT TABIIN
a. MASA
DAULAT UMAYYAH
b. MASA
DAULAT ABBASIYAH
B.
TOKOH ILMUWAN MUSLIM DAN PERANANNYA
1.
Al-Farabi
2. Ibnu
Sinar
3. Al-Gazali
4. Ibnu
Rusyd
5. Al-biruni
6. Ar-Razi
A. Sejarah Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam
sampai Masa Abbasiyah
1.Masa
Nabi Muhammad dan Para Sahabatnya
Ketika Nabi Muhammad saw.masih hidup, segala masalah yang
muncul di kalangan sahabat dapat diatasi dengan bertanya langsung padanya.Jika
belum ada jawaban ,biasanya beliau menunggu turunnya wahyu dari Allah
swt,hampir semua masalah di jawab bedasarkan wahyu.Adapun untuk masalah di luar
agama dan tidak terlalu penting , beliau biaanya menyerahkan kepada para
sahabatnyadengan ungkapan antum a’lamu bi
umuri duniakum (kamu lebih tau masalah dunia)
Sepeninggalan rasulullah saw ,.setiap masalah diselesaikan
dengan cara bermusyawarah.
2. Masa Tabiin dan Tabiit Tabiin
A.Masa Daulat Umayyah
Nama “Daulat Umayyah”
berasal dari nama Umayyah Bin ‘Abdul Syam bin ‘Abdul Manaf.’Abdul
Manaf merupakan nenek moyangnya rasulullah saw .Melalui Hasyim dan ‘Abdul
Muttalib .Daulat ini memegang tampuk kekuasaan selama 91 tahun dengan 14 orang
raja ,dimulai dari Muawiyah bin Abu Sufyan sampai Marwan II bin Muhammad
sebagai khalifah ke empat belas .Selama 91 tahun Daulat Umayyah berkuasa ,ada
beberapa kemajuan yang diperoleh seperti oerluasan wilayah islam sampai ke
negara Andalusia (Spanyol) .Penaklukan Spanyol terjadi pada masa Khalifah Walid
(86-96 H),dengan Tariq bin Rizyad sebagai pimpinan pasukan perangnya .Selain
perluasan wilayah pada masa dinasti ini juga tumbuh berbagai disiplin ilmu
seperti ilmu hadis, tafsir, fikih, dan tasawuf
1. Bidang ilmu hadis
Pada masa Dinasti Bani Umayyah banyak para
tabiin yang sudah mengkondifikasi hadis-hadis menjadi sebuah buku .Mereka
biasanya mendapatkan hadis dari hapalan para sahabat yang dekat dengan
Rasulullah saw.
2. Bidang tafsir
Ilmu tafsir merupakan bidang ilmu agama yang
memiliki kegunaan untuk memberi tafsiran makna ayat-ayat Al-Quran .Sebagian
ayat-ayat Al-Quran itu ada memiliki makna dan pengertian ,yang sebaian memiliki
makna yang samar yang disebut dengan istilah al ayat al-mutasbihat.
Tokoh yang terkenal dalam ilmu tafsir adalah
Muhammad bin Ishak, Wahab bin Munabbin ,dan Ka’ad al-Akbar namun tafsir mereka
banyak hilang ,untunglah oleh seorang tokoh dan ulama ilmu tafsir Muhammad bin
Jarir at-Tabari yang dikenal dengan sebutan at-Tabari adalah seorang ahli
tafsir yang masyurdan dikenal juga sebagai sejaraqan yang handal
3. Bidang ilmu fikih
Ilmu fikih merupakan bidang imu agama yang
berguna untuk menentukan suatu hukum. Kebutuhan ilmu fikih menjadi sangat
mendesak bersamaan dengan meluasnya kekuasaan islam. Wilayah kekuasaan
membentang dari Spanyol hingga Asia Tengah .Ada empat fukaha (ahli fikih)mereka adalah Ibnu Mas’ud, Zaid bin Sabit
,’Abdullah bin ‘Abbas
4. Bidang ilmu tasawuf
Ilmu tasawuf merupakan bidang ilmu agama
sebagai pelantara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun biasanya praktik
kehidupan yang dijalani oleh seorang untuk mengikuti ajaran tasawuf adalah
kehidupan model zuhud. Kehidupan zuhud atau zahid adalah menjadi modal
kehidupan di dunia ini dengan menjauhi kenikmatan-kenikmatan dunia. Kenikmatan
dunia menurut pandangan para ahli tasawuf dapat mengotori hati, jiwa, dan
pikiran. Di kota Madinah, ada seorang tokoh ulama bernama Said bin Musayyab,
dia adalah seorang murid dan juga sekaligus menantu Abu Hurairah r.a.. Menurut
sebuah cerita, Musayyab pernah di tawari uang
oleh Marwan ,keluaga Bani Umayyah sebesar tiga puluh lima ribu dirham,
tetapi dia menolak pemberian itu bagi Said bin Musayyab menerima uang itu sama
dengan menyetujui pemerintahan dinasti Bani Umayyah yang lalim.
Di kota Basrah, Irak, tampil seorang tokoh
ulama yang sangat masyhur, yaitu Hasan al-Basri. Selain sangat alim dengan
ilmu-ilmu agama, dia juga menjalani kehidupan nya sebagai sufi dia memiliki
banyak murid dan pengikut. Dia mengajarkan tasawuf denagn ajaran al-khauf (rasa takut tidak mendapatkan
kasisayang Allah swt.)dan ajaran ar-raja (selalu membantu harapan ingin
mendapatkan rida Allah swt.).
Sementara itu, di kota Kufa, Irak, ada
seorang tokoh sufi yang menonjol, yaitu Sufyan as-Sauri. Tokoh yang lahir pada
tahun 716 masehi ini juga mengajarkan dan mencontohkan kepada murid murid dan
pengikutnya model hiduo sebangai sufi.
A.Masa Daulat Abbasiyah
Daulat
Abbasiyah merupakan keturunan dari al-Abbas, paman nabi muhammad saw. Pendiri
dinastiini adalah ‘Abdullah bin Muhammad bin Ali bin ‘Abdul Muttalib bin Hasyim
bin Abdul Manaf. Ia masih satu nenek moyang dengan Rasulullah saw. Dan Bani
Umayyahh
Kerajaan
bersar ini memerintah selama 524 tahun, sejak tahun 132 H sampai tahun 654 H.
Pemeintah selama lebih dari lima abad ini menghasilkan kemajuan di berbagai
bidang kehidupan, dari mulai filsafat, ilmu pengetahuan militer, seni, arsitek,
kedokteran, dll. Demikian juga pada bidang ilmu agama, seperti hadis, fikih,
tafsir, tasawuf.
1. Bidang filsafat
Pada
masa Abbasiyah filsafat berkembang pesat. Hal ini dilatar belakangi oleh dukungan
khalifah yang senantiasa memfasilitasi para ulama yang mengkaji keilmuan ini.
Selain itu, para ulama saat itu senang membaca buku-buku filsafat Yunani Kuno
karya Socrates, Plato, dan Aristoteles. Tokoh filsafat lainnya adalah al-Farabi
yang menulis buku sekitar 100 buku dengan beragam kajian ; Al-Kindi yang
menghasilkan sekitar 270 karya dari mulai filsafat, musik, astronomi, politik,
psikologi, kimia, dll; ar-Razi yang menghasilkan karya sekitar 148 buah, ia
menulis karya yang berbeda dari mulai filsafat sampai kedokteran; Miskawaih,
menghasilkan sekitar 18 karya, beberapa diantaranya membahas tentang filsafat;
Ibnu Bajah, Ibnu Rusyd, dan Nasirudin at-Tusi.
2. Bidang astronomi
Astronomi
lebih dikenal sebagai ilmu perbintangan. Ilmu ini termasuk ilmu tertua yang
berkembang selain filsafat. Pertama kali ilmu ini dikembangkan oleh Bangsa
Babilonia yang memenuhi Irak sejak tahun 6 SM. Ilmu ini memiliki hubungan
dengan kosmologi yang meneliti tentang benda-benda langit, bagaimana asal
kejadiannya dan bagaimana ia akan berakhir. Atau, dari mana dan hendak kemana
alam semesta ini. Para tokoh yang terkenal di bidang ini antara lain al-Fargani
yang merupakan astronom resmi Dinasti Abbasiyah. Al-Fargani juga merupakan
astronom Bani Abbasiyah yang karyanya diterjemahkan kedalam bahasa latin dan
bahasa inggris. Selain al-Fargani tokoh lainnya adalah al-Biruni yang menulis
sekitar 113 buku dengan berbagai jenis kajian. Salah satu karya astronominya,
yaitu al-Qanun yang diterjemahkan kedalam bahsa inggris dengan Canon merupakan
karya komprehensif dan mendetail.
3. Bidang kedokteran
Pada
awalnya umat Islam belajar kedokteran dari India. India merupakan pusat
kedokteran kuno pada saat itu. Atas perintah khalifah Dinasti Abbasiyah,
buku-buku kedokteran diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Beberapa dokter yang
lahir pada zaman ini adalah ar-Razi dengan karya yang terkenalnya al-Hawi. Tokoh lain di bidang kedokteran
yang sangat terkenal adalah Ibnu Sina. Selain menjadi tokoh dalam bidang
filsafat, ia juga terkenal didunia kedokteran. Selain Ibnu Sina muncul juga
Ibnu Nafis. Ia seorang dokter yang lahir di Damaskus tahun 1205 M.
4. Bidang ilmu hadist
Pada
masa Dinasti Umayyah, hadist sudah mulai dikodifikasi, yaitu ketika ‘Umar bin
‘Abdul’Aziz berkuasa. Kemudian pada masa Dinasti Abbasiyah usaha-usaha tersebut
dilanjutkan dan disempurnakan. Maka munculah ulama hadist seperti Imam Malik
yang menulis kitab al-Muatta. Selain
itu, muncul kitab-kitab yang dinamai berdasarkan penulisnya seperti Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim. Selain itu kitab hadist berikutnya adalah Sunan Abu Dawud,
Sunan Tarmizi, Sunan Nasa’i dan Sunan Ibnu Majah. Karya-karya ke-6 perawi
hadist tersebut dikenal dengan nama al-Kutub
al-Sittah.
5. Bidang ilmu tafsir
Tafsir
yang berkembang pada masa Abbasiyah lebih banyak menggunakan ra’yu (akal pikiran). Tafsir ini banyak
berkembang di kota-kota yang jauh dari pusat hadist alasan lain bahwa tafsir ra’yu pada zaman ini karena dipengaruhi
oleh maraknya perkembangan filsafat yang banyak menggunakan logika. Beberapa
tokoh terkemuka di bidang tafsir adalah at-Tabari dengan karyanya Jami’ul-Bayan fi tafsir al-Qur’an.
Fakhurudin ar-Razi dengan karyanya Mafatihul
gaib. Zamakhsyari dengan tafsirnya al-Kasysyaf.
6. Bidang ilmu fikih
Di
saat Dinasti Bani Abbasiyah menguasai pusat-pusat peradaban muncullah cara-cara
baru membuat ijtihat hukum. Salah satunya yang memperkenalkan prosedur atau
cara baru berijtihat. Salah satunya yang dilakukan oleh Imam Syiafi’i, yaitu
dengan jalan mengkiaskan (analogi). Mazhab fikih yang berkembang pada masa ini
ada 4 yaitu Mazhab Hanafi, Abu Hanifah sebagai pendirinya, Mazhab Maliki yang
dekembangkan oleh Imam Malik, Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanbali, sebagai
pendirinya adalah Ahmad bin Hanbal. Ke 4 Mazhab ini sangat populer di dunia
internasional, termasuk Indonesia.
7. Bidang tasawuf
Gerkan
tasawuf mulai berkembang pada masa Abbasiyah sekitar abad 3 dan 4 Hijriah atau
abad 9 dan 10 Masehi. Awal gerakan ini ditandai dengan munculnya perilaku
Zuhud, yaitu menjauhkan diri dari gemerlap dunia. Perilaku zuhud ini merupakan
pondasi seseorang untuk masuk kedunia tasawuf. Tokoh sufi yang terkenal pada
zaman ini adalah Hasan al-Basri di kota Basrah. Ada juga nama lain yaitu, Malik
bin Dinar, Sofyan Sauri dan Tawus bin Kaisar di Kufah.
B. Tokoh ilmuan mslim dan peranannya
1. Al-Farabi
Al-Farabiadalah
filsuf muslim pertama. Ia lahir dengan nama Abu Nasr Muhammad bin Tarkhan bin
Uzlag al-Farabidisuatu daerah bernama Farab pada tahun 870 M. Farab adalah
sebuah kota di Transoxiana (sekarang Uzbekistan).
Pendidikan dasarnya dimulai dari belajar
fikih, hadis, tafsir, bahasa Arab,turki, dan parsi. Setelah itu , ia belajar
filsafat ,terutama filsafat Yunani Kuno(Geek).kepiawan nya di bidang filsafat
menjadikan al-Fabari digelari al-mu ‘alim
as sani (guru kedua). Setelah Aristoteles.
Dalam
catatan sejarah, diceritakan bahwa al-Fabari telah mengarang 100 buak buku,
diantaranya Fusus al-Hikam (pertama
kebijak sanaan) al-mufariqat
(keterpisahan),dan al-Madina al-Fadila
(kota utama).
2. Ibnu Sina
Nama
lengkap Ibnu Sina adalah Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin Sina. Ia lahir pada
tahun 980 M di kota Bukhara, Uzbekistan. Ilmu yang disenanginya adalah filsafat
dan kedokteran. Pada usia 18 tahun, ia mendapatkan penghargaan di bidang
kedokteran. Oleh karena prestasinya itu Ibnu Sina diangkat menjadi dokter
penguasa di Samaniah. Selama 14 tahun ia berkeliling ke berbagai kota. Banyak
karya yang telah itulis oleh Ibnu Sina, diantaranya Maliq al-Masriqiyyin (Logic of Orientals), al-Himah al-Masriqiyyah (Oriental Philosophy), Uyun al-Hikmah, Qinun fi at-Tibb (Canon of Medicine), As-Syifa (Book Of Healting), dll
3. Al-Gazali
Al-Gazali
lahir di kota Gazalah pada tahun 1058 M. Dengan nama Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad al-Gazali. Karena kecerdasan dan kerjakerasnya, pada tahun 1091 M ia
ditunjuk menjadi guru besar di sekolah Nazamiah, sekolah ini didirikan oleh
seorang wazir dari Dinasti Seljuk .
Dalam
berbagai buku di ceritakan bahwa al-Gazali mendalami berbagai ilmu pengetahuan
seperti fikih, teknologi, filsafat, dan tasawuf. Karya yang ditulis banyak
sekali diantaranya adalah :al-Arba’in fi
usul
al-Din, Fada’il al-Batiniyyat, Faisal at-Tafriqat, Ihya’ ‘Ulum ad- Din, dll
4. Ibnu
Rusyd
Lahir dengan nama Abual-Walid Muhammad
bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd pada tahun 1126 M di sebuah kota wilayah
Andalusia, Spanyol. Ia kemudian belajar filsafat, matematika, kedokteran,
teknologi dari gurunya Ibnu Tufail.
Ibnu Rusyd sangar dikenal dengan orng
yang membela filsuf dari serangan al-Gazali dengan bukunya Tahafut at-Tahafut (kerancuan dalam
kerancuan). Ia menulis buku tersebut setelah al-Gazali menyerang dengan bukunya
Tahafut at-Fasifah (kerancuan filsafat). Karya Ibnu Rusyd lainnya adalah Maj’muah (tentang filsafat), al-Fasl (tentang filsafat), al-Kasyful (tentang filsafat), Badayatul
mujtahid (tentang hukum), Tasawwurat
(tentang metafisika), Ta’dil al-Mi’yar (tentang logika), dll
5. Al-Baruni
Al-Baruni lahir pada tahun 973 M di
Tutrkmenistan . ia dikenal karena sumbangannya sangat berharga sebagai seorang
ilmuan. Ilmuan ini telah lenulis sekitar 138 buku dengan kajian yang
berbeda-beda. Dari sekian banyak kajian, yang sangat menonjol adalah tentang
astronomi. Salah satu karya di bidang astronomi adalah al-Qanun (canon). Karya ini memuat secara terinci dan
lengkap hasil studinya tentang astronomi. Penemuannya di bidang astronomi ini
adalah astrolobe, yaitu salah satu
alat untul mengetaui suatu planet. Dengan menggunakan astrolobe posisi terdekat
dan terjauh sebuah planet dan bintang-bintang dapat di tentukan. Bagi umat
islam, astronomi sangat penting untuk peribadatan, seperti untuk menentukan
bulan puasa, lebaran, dll.
6. Ar-Razi
Nama
lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi, dilahirkan di Sahre Rey Iran
tahun 864 M. Dia banyak menulis karya-karya tentang kedokteran secara lengkap
dan sempurna. Salah satunya yang sangat terkenal dan berpengaruh adalah al-Hawi dan sebuah ensikopedia masalah kedokteran
terdiri dari 20 jilid. Buku lain yang sangat terkenal adalah risalah penyakit
cacar dan campak.